Surabaya – Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji atau yang lebih dikenal sebagai Cak Ji, kembali menjadi perbincangan publik setelah video inspeksi mendadaknya ke sebuah perusahaan di kawasan Margomulyo, Surabaya, viral di media sosial. Sidak ini dilakukan atas laporan warga yang mengaku ijazah mereka ditahan oleh pihak perusahaan.

Dalam video yang diunggah ke akun Instagram pribadinya, @cakj1, Cak Ji tampak turun langsung ke lokasi untuk memastikan kebenaran laporan. Namun, saat berada di sana, ia tidak berhasil bertemu dengan pemilik perusahaan. Sebagai gantinya, terjadi percakapan melalui sambungan telepon.

Momen tersebut memicu kontroversi setelah suara dalam telepon, yang diduga adalah pengusaha berinisial JHD, menyebut Cak Ji sebagai "penipu". Ucapan itu terekam dalam video yang kini telah ditonton ribuan kali dan menyita perhatian netizen serta media lokal.

Tak tinggal diam, Cak Ji langsung bereaksi. Ia menyatakan akan mengambil langkah hukum dengan melaporkan balik JHD. "Saya akan laporkan karena sudah menyebut saya penipu di hadapan publik," tegasnya dalam keterangan kepada media.

Namun, situasi menjadi semakin kompleks karena sebelumnya, pengusaha JHD justru lebih dulu melaporkan Cak Ji ke Polda Jawa Timur. Laporan tersebut menyangkut dugaan pencemaran nama baik melalui media sosial, menggunakan pasal 27A jo pasal 45 ayat (4) UU ITE.

Cak Ji menilai laporan itu sebagai bentuk pembalikan fakta. Menurutnya, dirinya hanya menjalankan tugas sebagai pejabat publik yang menanggapi langsung keluhan warga. Ia menyayangkan sikap perusahaan yang terkesan tidak kooperatif dan bahkan melontarkan tuduhan yang merugikan nama baiknya.

Bukan Kasus Pertama

Kasus ini menambah daftar panjang ketegangan antara Cak Ji dan beberapa pengusaha di Surabaya. Sebelumnya, ia juga pernah menindak perusahaan yang ditengarai menahan ijazah pekerja sebagai jaminan kerja, yang dinilai melanggar hak dasar karyawan.

Praktik penahanan dokumen penting seperti ijazah masih marak terjadi di beberapa tempat, meski secara hukum telah banyak dikritik. Cak Ji selama ini dikenal cukup vokal dalam membela warga kecil yang mengalami perlakuan tidak adil dari pihak-pihak tertentu.

Respons Publik dan Dampak Sosial

Video sidak tersebut mendapat beragam komentar dari publik. Banyak yang mendukung langkah tegas Cak Ji, namun tak sedikit pula yang menilai seharusnya penyelesaian dilakukan melalui jalur formal tanpa mengunggah video ke media sosial.

Sementara itu, kasus ini juga menimbulkan pertanyaan lebih lanjut tentang perlindungan hak-hak pekerja dan sejauh mana perusahaan dapat bertindak terhadap karyawan. Isu ini menyentuh aspek yang lebih luas dari sekadar perseteruan antara pejabat dan pengusaha, tetapi juga menyangkut tanggung jawab sosial dunia usaha.

Penutup

Hingga saat ini, belum ada informasi lanjutan dari kepolisian mengenai perkembangan laporan dari kedua belah pihak. Publik pun menanti bagaimana kasus ini akan diselesaikan—melalui proses hukum atau mungkin mediasi.

Yang jelas, kejadian ini menunjukkan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam penanganan laporan masyarakat, serta peran media sosial yang semakin kuat dalam membentuk opini publik.